Artwork

Treść dostarczona przez Erastus Sabdono. Cała zawartość podcastów, w tym odcinki, grafika i opisy podcastów, jest przesyłana i udostępniana bezpośrednio przez Erastus Sabdono lub jego partnera na platformie podcastów. Jeśli uważasz, że ktoś wykorzystuje Twoje dzieło chronione prawem autorskim bez Twojej zgody, możesz postępować zgodnie z procedurą opisaną tutaj https://pl.player.fm/legal.
Player FM - aplikacja do podcastów
Przejdź do trybu offline z Player FM !

Cukup

 
Udostępnij
 

Manage episode 414964464 series 2550505
Treść dostarczona przez Erastus Sabdono. Cała zawartość podcastów, w tym odcinki, grafika i opisy podcastów, jest przesyłana i udostępniana bezpośrednio przez Erastus Sabdono lub jego partnera na platformie podcastów. Jeśli uważasz, że ktoś wykorzystuje Twoje dzieło chronione prawem autorskim bez Twojej zgody, możesz postępować zgodnie z procedurą opisaną tutaj https://pl.player.fm/legal.

Suatu hari nanti banyak orang akan menyesal ketika mereka ternyata dipandang Tuhan sebagai sahabat-sahabat dunia ini. Orang-orang yang tidak memisahkan diri dari dunia, pasti tidak layak menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, marilah kita tidak bersahabat dengan dunia. Seperti yang dikatakan di dalam firman Tuhan bahwa “Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang-orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1 Yoh. 2:17).

Karenanya, kita harus memisahkan diri dari dunia ini. Kita harus berani memisahkan diri dari dunia. Kita harus berani melarikan diri dari dunia. Memang ini sulit, sukar, dan berat, tetapi Tuhan menghendaki demikian. Jangan kita mengharapkan ada kebahagiaan dari dunia ini. Tidak ada yang kita nantikan dan harapkan. Bila kita memiliki sesuatu atau mencapai sesuatu, kita akan merasa lebih bahagia, lebih lengkap, lebih utuh, lebih aman, lebih nyaman; jangan bersikap atau bertindak demikian. Kebahagiaan kita hanya Tuhan, titik! Kehormatan, kemuliaan kita hanya Tuhan, cukup!

Kita jalani dan lewati hari ke hari dengan sukacita di dalam Tuhan. Selama kita bersama dengan Tuhan, itu cukup bagi kita. Kita tidak menantikan sesuatu yang dapat membahagiakan kita. Apa pun. Bahkan bagi para pendeta atau hamba Tuhan, yang menjadi kebahagiaan bukanlah prestasi dalam gereja atau sekolah teologi atau yayasan-yayasan Kristen. Sukacita kita hanyalah ketika kita bisa membahagiakan hati Tuhan. Itulah sebabnya dari hari ke hari kita dengan teliti mau melakukan apa yang Tuhan kehendaki, dan memenuhi apa yang Dia rencanakan.

Dan kita harus serius melakukan hal ini. Jangan terikat dengan dengan hiburan-hiburan dunia, jangan ada unsur-unsur kafir yang menyusup dalam pikiran dan jiwa kita. Hati kita harus benar-benar terarah hanya kepada Tuhan. Dan Tuhan tahu, Tuhan menandai orang-orang yang sungguh-sungguh hanya menanti-nantikan Tuhan, yang kebahagiaan dan sukacitanya hanya di dalam Tuhan. Dunia makin cantik menarik, tetapi kita memandang Tuhan lebih indah dari segala sesuatu.

Dunia menawarkan berbagai kesenangan dan menyimpangkan kita dari fokus yang benar, ke arah fokus yang salah melalui gadget di tangan kita. Pikiran kita menjadi rusak, fokus kita menjadi kacau, menjadi bias, men-distract, merusak pikiran kita. Kita harus teguh, kita harus terus mengarahkan diri kita kepada Tuhan. Kalau ada kata lebih dari “ekstrem” atau “fanatik,” kita gunakan itu. Kita mau sepenuh-penuhnya hanya mengarahkan diri kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya. Di situ kita belajar melakukan kehendak Allah dalam segala hal. Dari perkara-perkara sederhana sampai hal-hal besar, kita selalu mau melakukan kehendak Allah. Apa yang Dia kehendaki untuk kita lakukan; pekerjaan-Nya dan rencana-Nya harus kita penuhi di dalam hidup ini.

Jika kita melakukan ini dengan benar, kita akan memiliki kerinduan bertemu dengan Tuhan. Kita memiliki kerinduan pulang ke surga bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus. Kita bisa berkata kepada Tuhan, “Tuhan, tidak ada lagi yang kusisakan. Aku tidak memiliki apa-apa lagi. Aku hanya memiliki Engkau, Tuhan. Aku merindukan Engkau. Aku merindukan Kerajaan-Mu, ya Tuhan.” Inilah yang menjadi kehendak Tuhan untuk kita lakukan.

Memang di mata dunia, ini tidak dikenal. Mereka tidak akan bisa melakukan karena memang tidak mau melakukannya. Mereka menganggap ini konyol. Tetapi sesungguhnya inilah kehidupan yang sejati, kehidupan yang diarahkan kepada Tuhan. Mencari kehormatan, kemuliaan di kekekalan, bukan di bumi ini. Dan kalau kita sungguh-sungguh bersedia untuk itu, Roh Kudus pasti menolong kita. Roh suci menuntun kita dari tahap ke tahap, sampai kita sungguh-sungguh dapat memiliki kehidupan yang berkenan dan berbau harum di hadapan Allah.

Sangat sedikit orang yang memiliki iman yang benar seperti ini. Orang yang mempersembahkan hidup tanpa batas kepada Tuhan, hampir tidak ada lagi. Tetapi kita mau mengambil keputusan untuk setia mengikut Tuhan Yesus. Yesus berkata, “Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Berarti, tidak ada waktu untuk rileks mencari kesenangan sendiri, tetapi sepenuh hidup-Nya hanya untuk diabdikan kepada Bapa, dipersembahkan, dan didedikasikan kepada Elohim Yahweh.

Kita harus mengikuti jejak Tuhan Yesus ini sampai kita memiliki kelelahan. Bukan karena mencari dunia, bukan karena berbuat dosa, bukan karena kita mencari kesenangan sendiri, melainkan kelelahan dalam pengabdian kepada Tuhan. Sampai kita tidak memiliki apa pun kecuali Tuhan. Orang-orang yang lelah dan letih karena berjuang dengan sungguh-sungguh untuk Tuhan, dan suatu hari mereka akan mendengar suara Majikan Agung, Tuhan semesta alam berkata, “Berhentilah dari lelahmu, hai hamba-Ku. Masuklah dalam perhentian Tuan-Mu.” Perkataan itu hanya untuk orang-orang yang telah berjuang bagi Tuhan Yesus (Rm. 8:17).

  continue reading

24 odcinków

Artwork

Cukup

Truth Daily Enlightenment

11 subscribers

published

iconUdostępnij
 
Manage episode 414964464 series 2550505
Treść dostarczona przez Erastus Sabdono. Cała zawartość podcastów, w tym odcinki, grafika i opisy podcastów, jest przesyłana i udostępniana bezpośrednio przez Erastus Sabdono lub jego partnera na platformie podcastów. Jeśli uważasz, że ktoś wykorzystuje Twoje dzieło chronione prawem autorskim bez Twojej zgody, możesz postępować zgodnie z procedurą opisaną tutaj https://pl.player.fm/legal.

Suatu hari nanti banyak orang akan menyesal ketika mereka ternyata dipandang Tuhan sebagai sahabat-sahabat dunia ini. Orang-orang yang tidak memisahkan diri dari dunia, pasti tidak layak menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, marilah kita tidak bersahabat dengan dunia. Seperti yang dikatakan di dalam firman Tuhan bahwa “Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang-orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya” (1 Yoh. 2:17).

Karenanya, kita harus memisahkan diri dari dunia ini. Kita harus berani memisahkan diri dari dunia. Kita harus berani melarikan diri dari dunia. Memang ini sulit, sukar, dan berat, tetapi Tuhan menghendaki demikian. Jangan kita mengharapkan ada kebahagiaan dari dunia ini. Tidak ada yang kita nantikan dan harapkan. Bila kita memiliki sesuatu atau mencapai sesuatu, kita akan merasa lebih bahagia, lebih lengkap, lebih utuh, lebih aman, lebih nyaman; jangan bersikap atau bertindak demikian. Kebahagiaan kita hanya Tuhan, titik! Kehormatan, kemuliaan kita hanya Tuhan, cukup!

Kita jalani dan lewati hari ke hari dengan sukacita di dalam Tuhan. Selama kita bersama dengan Tuhan, itu cukup bagi kita. Kita tidak menantikan sesuatu yang dapat membahagiakan kita. Apa pun. Bahkan bagi para pendeta atau hamba Tuhan, yang menjadi kebahagiaan bukanlah prestasi dalam gereja atau sekolah teologi atau yayasan-yayasan Kristen. Sukacita kita hanyalah ketika kita bisa membahagiakan hati Tuhan. Itulah sebabnya dari hari ke hari kita dengan teliti mau melakukan apa yang Tuhan kehendaki, dan memenuhi apa yang Dia rencanakan.

Dan kita harus serius melakukan hal ini. Jangan terikat dengan dengan hiburan-hiburan dunia, jangan ada unsur-unsur kafir yang menyusup dalam pikiran dan jiwa kita. Hati kita harus benar-benar terarah hanya kepada Tuhan. Dan Tuhan tahu, Tuhan menandai orang-orang yang sungguh-sungguh hanya menanti-nantikan Tuhan, yang kebahagiaan dan sukacitanya hanya di dalam Tuhan. Dunia makin cantik menarik, tetapi kita memandang Tuhan lebih indah dari segala sesuatu.

Dunia menawarkan berbagai kesenangan dan menyimpangkan kita dari fokus yang benar, ke arah fokus yang salah melalui gadget di tangan kita. Pikiran kita menjadi rusak, fokus kita menjadi kacau, menjadi bias, men-distract, merusak pikiran kita. Kita harus teguh, kita harus terus mengarahkan diri kita kepada Tuhan. Kalau ada kata lebih dari “ekstrem” atau “fanatik,” kita gunakan itu. Kita mau sepenuh-penuhnya hanya mengarahkan diri kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya. Di situ kita belajar melakukan kehendak Allah dalam segala hal. Dari perkara-perkara sederhana sampai hal-hal besar, kita selalu mau melakukan kehendak Allah. Apa yang Dia kehendaki untuk kita lakukan; pekerjaan-Nya dan rencana-Nya harus kita penuhi di dalam hidup ini.

Jika kita melakukan ini dengan benar, kita akan memiliki kerinduan bertemu dengan Tuhan. Kita memiliki kerinduan pulang ke surga bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus. Kita bisa berkata kepada Tuhan, “Tuhan, tidak ada lagi yang kusisakan. Aku tidak memiliki apa-apa lagi. Aku hanya memiliki Engkau, Tuhan. Aku merindukan Engkau. Aku merindukan Kerajaan-Mu, ya Tuhan.” Inilah yang menjadi kehendak Tuhan untuk kita lakukan.

Memang di mata dunia, ini tidak dikenal. Mereka tidak akan bisa melakukan karena memang tidak mau melakukannya. Mereka menganggap ini konyol. Tetapi sesungguhnya inilah kehidupan yang sejati, kehidupan yang diarahkan kepada Tuhan. Mencari kehormatan, kemuliaan di kekekalan, bukan di bumi ini. Dan kalau kita sungguh-sungguh bersedia untuk itu, Roh Kudus pasti menolong kita. Roh suci menuntun kita dari tahap ke tahap, sampai kita sungguh-sungguh dapat memiliki kehidupan yang berkenan dan berbau harum di hadapan Allah.

Sangat sedikit orang yang memiliki iman yang benar seperti ini. Orang yang mempersembahkan hidup tanpa batas kepada Tuhan, hampir tidak ada lagi. Tetapi kita mau mengambil keputusan untuk setia mengikut Tuhan Yesus. Yesus berkata, “Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Berarti, tidak ada waktu untuk rileks mencari kesenangan sendiri, tetapi sepenuh hidup-Nya hanya untuk diabdikan kepada Bapa, dipersembahkan, dan didedikasikan kepada Elohim Yahweh.

Kita harus mengikuti jejak Tuhan Yesus ini sampai kita memiliki kelelahan. Bukan karena mencari dunia, bukan karena berbuat dosa, bukan karena kita mencari kesenangan sendiri, melainkan kelelahan dalam pengabdian kepada Tuhan. Sampai kita tidak memiliki apa pun kecuali Tuhan. Orang-orang yang lelah dan letih karena berjuang dengan sungguh-sungguh untuk Tuhan, dan suatu hari mereka akan mendengar suara Majikan Agung, Tuhan semesta alam berkata, “Berhentilah dari lelahmu, hai hamba-Ku. Masuklah dalam perhentian Tuan-Mu.” Perkataan itu hanya untuk orang-orang yang telah berjuang bagi Tuhan Yesus (Rm. 8:17).

  continue reading

24 odcinków

Wszystkie odcinki

×
 
Loading …

Zapraszamy w Player FM

Odtwarzacz FM skanuje sieć w poszukiwaniu wysokiej jakości podcastów, abyś mógł się nią cieszyć już teraz. To najlepsza aplikacja do podcastów, działająca na Androidzie, iPhonie i Internecie. Zarejestruj się, aby zsynchronizować subskrypcje na różnych urządzeniach.

 

Skrócona instrukcja obsługi